Faktor yang mempengaruhi proses defekasi

 Adapun Faktor yang mempengaruhi proses  defekasi adal sebagai berikut :

1.Usia
Setiap tahap perkembangan/usia memiliki kemampuan mengontrol proses defekasi yang berbeda.bayi belum memiliki kemampuan mengontrol secara penuh dalam buang air besar,sedangkan orang dewasa sudah memiliki kemampuan mengontrol secara penuh,kemudian pada usia lanjut proses pengontrolan tersebut mengalami penurunan.
2.Diet 
Diet,pola,atau jenis makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi proses defekasi.makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses defekasi dan jumlah yang dikonsumsi pun dapat memengaruhi nya.
3.Asupan cairan 
Pemasukan cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras.oleh karena,prosesabsorpsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi.
4.Aktifitas
Aktifitas dapat memengaruhi proses defekasi karna melalui aktifitas tonus otot abdomen,pelpis,dan diagfragma dapat membantu kelancaran proses defekasi.hal ini kemudian membuat proses gerakan peristaltic pada daerah kolom dapat bertambah baik.
5.Pengobatan 
Pengobatan juga dapat memengaruhinya proses defekasi,seperti penggunaan laksantik atau antasida yang terlalu sering.krdua jenis tersebut dapat melunakan peses dan meningkatkan pristaltik usus.penggunaan lama menyebabkan kehilngan tonus otot nya dan menjadi kurang responsip terhadap stimulasi yang diberikan oleh laksantip.
 6.Gaya hidup
Kebiasaan atau gaya hidup dapat memengaruhi proses defekasi.hal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/kebiasaan melakukan buang air besar di tempat yang bersih atau toilet,ketika seseorang tersebut buang air besar ditempat yang terbukak aau tempat yang kotor,maka iya akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.
7.Penyakit
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses defekasi,biasanya penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan system pencernaan,seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lain nya.
8.Nyeri
Adanya nyeri dapat memngaruhi kemampuan/keinginan untuk defekasi seperti nyeri pada kasus hemorrhoid dan episiotomy.
9.Kersakan sensoris dan motoris
Kerusakan pada system sensoris/motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi.hal tersebut dapat diakibatkan karena kerusakan pada tulang belakang atau kerusakan syaraf lain  nya.

Tindakan Mengatasi Masalah Eliminasi Alvi(Buang Air Besar)
Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan
Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengambil feses sebagai bahan pemeriksaan tersebut yaitu pemeriksaan lengkap dan pemeriksaan kultur(Pembiakan)
1.pemeriksaan feses lengkap merupakan pemeriksaan feses yang terdiri atas pemeriksaan warna,bau,konstitensi,lendir,darah,dll.
2.Pemeriksaan feses kultur merupakan pemeriksaan melalui pembiakan dengan cara taucher (Lihat prosedur pengambilan feses malalui tangan).

Persiapan alat dan bahan:
1.Tempat penampung atau botol penampung beserta penutup.
2.Etiket.
3.Dua batang lidih kapas sebagai alat untuk mengambil feses.
Prosedur kerja
1.Cuci tangan.
2.Jelaskan pada pasien mengenani pada prosesdur yang akan dilakukan.
3.Anjurkan untuk buang air besar lalu ambil feses melalui lidi kapas yang telah dikeluarkan.setelah selesai,anjurkan untuk membersihkan daerah sekitar anus.
4.Asupan bahan pemeriksaan kedalam botol yang telah disediakan
5.Catat nama pasien pada tanggal pengambilan bahan pemeriksaan.
6.Cuci tangan.

Membantu Pasien Buang Air Besar Dengan Pispot
Membantu pasien dengan pispot ditempat tidur merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu buang airbesar secara sendiri dikamar kecil.tujuan nya untuk memenuhi kebutuhan eliminasi alvi.

Persiapan alat dan bahan:
1.alas /Perlak.
2.Pispot
3.Air bersih
4.Tisu
5.Sampiran apabila tempat pasien dibansal umum
6.Sarung tangan

Prosedur kerja

  1. Cuci tangan 
  2. jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan.
  3. Pasang sampiran kalau dibansal umum
  4. gunakan sarung tangan.
  5. pasang pengalas dibawah glutea
  6. tempatkan pispot diatas pengalas tepat dibawah glutea dengan posisi bagian lubang pispot tepat dibawah rectum.
  7. Setelah pispot tepat dibawah glutea,taanyakan pada pasien apabila sudah nyaman atau belum.kalau belum,atur sesuai dengan kebutuhan.
  8. Anjurkan pasien untuk buang air besar pada pispot yang telah disediakan.
  9. setelahselesai,siram dengan air hingga bersih.kemudian keringkan dengan tisu
  10. catat tanggal jam defekasi,dan karakteristiknya.
  11. Cuci tangan.


DAFAR PUSTAKA
Hidayat, Musrifatul (2008), Keterampilan Dasar Peraktek  Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.


Baca Selanjutnya :

Loading Post...

Previous
Next Post »