Enzim Sebagai Obat


    penggunaan enzim sebagai obat pada mulanya adalah berupa pemberian enzim untuk bahan penganti saja. Beberapa penyakit saluran cerna yang disebabkan oleh berbagai hal baisanya menggangu kelancaran proses pencernaan. Keadaan ini sangat menggangu kenyamanan. bahkan apa bila dibiarkan dalam keadaan lama akan menyebabkan defisiensi dan kekurangan salah satu zat gizi. untuk menghindari keadaan tersebut dilakukan pemberian enzim pencernaan yang biasa di ekstraksi dari saluran cerna atau kelenjar pankreas hewan tenak potong. Enzim yang biasa digunakan adalah Persin, Triksin, amilase, atau lipase. tergantung terjadinya tempat gangguan pencernaan yang terjadi dihilir lambung biasanya diberikan enzim-enzim pankreas. umumnya disebabkan dipengaruhinya pengolahan kabohidrat, lemak dan protein. oleh karena itu sering diberikan adalah ekstrak dari enzim-enzim pankreas yang khusus untuk mengolah lemak saja atau protein saja. tentu saja dalm mengobati keluhan harus dicari sehingga dapat diobati secara tepat.
   
     penggunanan enzim dalam pengobatan pengganti juga dilakukan dalam keadaan kekurangan enzim yang menetap. oleh karena sebagai protein suatu enzim dibentuk oleh gen. kelainan yang menetap biasanya disebabkan kelainan genetik.  contoh penyakit kelainan perdarahan yang dikenal sebagi Hemofilia.  Dewas ini sudah diketahu bahwa ada 13 faktor sebagian besar adalah enzim protense yang berada dalam bentuk proenzim. yang diperlukan dalam peproses pengumpulan darah. Dalam Hemofilia ini yang klasik ini ternyata terjadi pada:
  1.    cacat faktor VIII yang disebabkan juka faktor anti Himofilia (AHF ata anti Hemophilic factor/AHG)
  2.    faktor IX/ faktor Christmas PTC (plasma thromboplastin Component)  adalah enzim pengumpalan darah.
  3.  Faktor XI /PTA (plasma thromboplastin antecedent).
    cacat salah satu dari fakor ini akan cenderung mengalami perdarahan, walaupun tidak seberat dialami defisiensi faktor VIII/ AHF.
    dapat dipahami bahwa para para penderita diperlukan pengobatan penggantian enzim-enzim penggumpulan darah.


sumber
 Sadiikin. 2002, Biokimia Enzim, jakarta: widya  medika

Baca Selanjutnya :

Loading Post...

Previous
Next Post »