a.Tindakan pada pasien dengan tahap pengingkaran
1.Memberikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan perasaannya dengan cara :
Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan berdukanya.
Meningkatkan kesabaran pasien, secara bertahap, tentang kenyatan dan kehilangan apabila sudah siap secara emosional.
2.Menunjukan sikap menerima dengan ikhlas kemudian mendorong pasien untuk berbagi rasa dengan cara:
Mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengenai minat mengenai apa yang dikatakan oleh pasien tanpa menghukum atau menghakimi.
Menjelaskan kepada pasien bahwa sikapnya dapat timbul pada siapapun yang mengalami kehilangan.
3.Memberikan jawaban yang jujur terhadap pertanyaan pasien tentang sakit, pengobatan, dan kematian dengan cara:
Menjawab pertanyaan pasien dengan bahasa yang mudah dimengerti, jelas, dan tidak berbelit-belit.
Mengamatu dengan cermat respons pasien selama berbicara.
Meningkatkan kesadaran secara bertahap
b.Tindakan pada pasien dengan tahap kemarahan
Mengizinkan dan mendorong pasien untuk mengungkapkan rasa marahnya secara verbal tanpa melawannya kembali dengan kemarahan. Hal itu dapat dilakukan dengan cara:
Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa sebenarnya kemarahan pasien tidak ditunjukan kepada mereka.
Mengizinkan pasien untuk menangis.
Mendorong pasien untuk membicarakan rasa marahnya.
Membantu pasien dalam menguatkan system pendukungnya dan orang lain.
c.Tindakan pada pasien dengan tahap tawar-menawar
Membantu pasien dalam mengungkapkan rasa bersalah dan takut dengan cara:
Mendengarkan ungkapan yang dinyatakan pasien dengan penuh perhatian.
Mendorong pasien untuk membicarakan rasa takut atau rasa bersalahnya.
Bila pasien selalu mengungkapkan kata “kalau…” atau “seandainya…” beritahu pasien bahwa petugas kesehatan hanya dapat melakukan sesuatu yang nyata.
Membahas bersama pasien mengenai penyebab rasa bersalah atau rasa takutnya.
d.Tindakan pada pasien dengan tahap depresi
1. Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan takut dengan cara:
1. Mengamati perilaku pasien dan bersama dengannya membahas perasaannya.
2. Mencegah tindakan bunuh diri atau merusak diri, sesuai dengan derajat risikonya
2. Membantu pasien mengurangi rasa bersalah dengan cara:
- Menghargai perasaan pasien.
- Membantu pasien menemukan dukungan yang positif dengn mengaitkannya terhadap kenyataan.
- Member kesempatan pada pasien untuk menangis dan mengungkapkan perasaannya.
- Bersama pasien membahas pikiran yang selalu timbul.
e. Tindakan pada pasien dengan tahap penerimaan
Membantu pasien menerima kehilangan yang tidak bisa dilakukan dengan cara:
Membantu keluarga mengunjungi pasien secara teratur.
Membantu keluarga berabgi rasa, karena setiap anggota keluarga tidak berada pada tahap yang sama disaat yang bersaman.
Membahas rencana setelah masa berkabung terlewati.
Member informasi akurat tentang kebutuhan pasien dan keluarga.
Sumber
Musrifatul uliyah, A. aziz alimul hidayat (2008, 2006), Keterampilan Dasar Praktek Klinik Untuk Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
Baca Selanjutnya :
Loading Post...
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon